NORMALISASI DATABASE
Pengertian Normalisasi Database
Normalisasi database adalah proses pengelompokan atribut data yang membentuk entitas sederhana, nonredundant, fleksibel, dan mudah beradaptasi. Sehingga dapat dipastikan bahwa database yang dibuat berkualitas baik.
Tujuan Normalisasi Database
Tujuan utama dari normalisasi database adalah:
- Menghilangkan dan mengurangi redudansi data.
- Memastikan dependensi data (data berada pada tabel yang tepat).
Jika sebuah database belum dinormalisasi, kemungkinan terburuk yang akan merugikan sistem adalah:
- INSERT Anomali
Situasi dimana tidak memungkinkan untuk memasukkan beberapa jenis data secara langsung di database. - UPDATE Anomali
Situasi dimana nilai yang diubah mengakibatkan ketidakkonsistenan database, artinya data yang diubah tidak sesuai dengan yang diinginkan. - DELETE Anomali
Penghapusan data tidak sesuai yang diharapkan, artinya data yang seharusnya tidak terhapus malah terhapus.
selanjutnya menuju tahap normalisasi 1NF.
1NF
Suatu tabel dikatakan 1NF jika dan hanya jika setiap atribut dari data tersebut hanya memiliki nilai tunggal dalam satu baris.
Jadi, tabel yang belum dinormalisasi tadi perlu diubah, sehingga bentuk 1NF menjadi seperti ini:
2NF
Syarat 2NF adalah tidak diperkenankan adanya partial “functional dependency” kepada primary key dalam sebuah tabel.
Apa itu “functional dependency”?
Functional dependency adalah setiap atribut yang bukan kunci (non key) bergantung secara fungsional terhadap primary key.
Masih bingung?
Intinya adalah pada tahap normalisasi 2NF ini tabel tersebut harus dipecah berdasarkan primary key. Sehingga bentuk normalisasi 2NF dari tabel tersebut adalah sebagai berikut:
3NF
Pada 3NF tidak diperkenankan adanya partial “transitive dependency” dalam sebuah tabel.
Apa itu “transitive dependency”? Transitive dependency biasanya terjadi pada tabel hasil relasi, atau kondisi dimana terdapat tiga atribut A, B, C. Kondisinya adalah A ⇒ B dan B ⇒ C. Maka C dikatakan sebagai transitive dependency terhadap A melalui B.
Masih bingung?
Intinya pada 3NF ini, jika terdapat suatu atribut yang tidak bergantung pada primary key tapi bergantung pada field yang lain maka atribut-atribut tersebut perlu dipisah ke tabel baru.
Contohnya ada pada atribut qty, kolom tersebut tidak bergantung langsung pada primary key kode_faktur melainkan bergantung pada kolom kode_barang. Jadi setelah dinormalisasi 3NF akan menghasilkan tabel berikut:
Dari gambar tabel di atas dapat dilihat pada tahap normalisasi 3NF menghasilkan 1 tabel baru dari hasil pemecahan tabel transaksi yaitu tabel detail barang yang isinya menampung barang-barang yang dibeli.
Coba perhatikan gambar di atas! kenapa di tabel detail barang terdapat kolom harga lagi? padahal kolom harga sudah ada di tabel barang. Baca penjelasannya di bawah ini.
Kolom harga pada tabel detail barang digunakan untuk menyimpan harga barang pada saat proses transaksi. Jadi, meskipun kolom harga pada tabel barang berubah (naik/turun), harga barang yang ada pada tabel detail barang tidak ikut berubah (fixed). Bayangkan jika kita tidak menambahkan kolom harga pada pada tabel detail barang, maka yang terjadi total invoice dari transaksi akan berubah seiring berubahnya harga barang.
Seperti itulah cara normalisasi database 1NF, 2NF, dan 3NF dalam contoh kasus normalisasi data struk penjualan. Kamu bisa mencoba normalisasi database dengan contoh kasus yang lain untuk meningkatkan kemampuanmu dalam membuat database yang optimal.
Komentar
Posting Komentar